PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK ETANOLIK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrizha Roxb) RENDAH MINYAK ATSIRI DAN EKSTRAK ETANOLIK SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens (Lour.) Merr) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS PUTIH JANTANGALUR WISTAR SERTA GAMBARAN HISTOPATOLOGINYA

Jantung koroner adalah penyakit jantung akibat perubahan obstruktif pada pembuluh darah koroner yang menyebabkan fungsi jantung terganggu. Salah satu faktor pemicu terjadinya jantung koroner adalah hiperlipidemi yang ditandai dengan tingginya kadar kolesterol (hiperkolesterolemia) atau trigliserida (hipertrigliserida) maupun kombinasi keduanya. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh kombinasi ekstrak etanolik temulawak (Curcuma xanthorrizha Roxb) rendah minyak atsiri dan ekstrak etanolik sambung nyawa (Gynura procumbens (Lour.) Merr) terhadap kadar trigliserida serta manifestasi hiperlipidemi berupa degenerasi melemak dan aterosklerosis.

Penelitian diawali dengan peningkatan kadar trigliserida dengan pemberian diet lemak dan kuning telur selama 30 hari pada kelompok perlakukan, sedangkan pada kelompok normal mendapatkan pakan tanpa diet lemak. Selanjutnya kelompok perlakuan mendapatkan asupan gemfibrozil (positif), CMC-Na 0,5 % (negatif), dan kombinasi temulawak sambung nyawa dengan perbandingan 100:0, 75:25, 50:50, 25:75, 0:100. Dosis ekstrak temulawak adalah 225 mg/kg BB tikus, sedangkan dosis ekstrak sambung nyawa 150 mg/kg BB tikus. Kadar trigliserida diukur pada hari ke-0 (baseline), ke-30, dan ke-60 dengan pereaksi Trigliserida FS Diasys®. Aktivitas hipotrigliserida berupa persen perubahan kadar trigliserida dianalisis secara statistik dengan Mann-Whitney taraf kepercayaan 95 %. Analisis histopatologi menggunakan sampel aorta jantung dan hati.

Hasil analisis statistik menunjukkan aktivitas hipotrigliserida kombinasi ekstrak temulawak rendah minyak atsiri dan ekstrak etanolik sambung nyawa tidak berbeda signifikan antara kelompok kombinasi. Kombinasi temulawak:sambung nyawa (75:25) memberikan aktivitas hipotrigliserida tertinggi dengan penurunan kadar trigliserida sebesar 56,77 %. Kombinasi ekstrak temulawak rendah minyak atsiri dan ekstrak sambung nyawa mampu menghambat terjadinya degenerasi melemak dan aterosklerosis.




Selasa, 16 Februari 2010 Posted in | | 1 Comments »

One Responses to " "

  1. rijal
    says:

    mau tanya, tentang terjaddi nya degenerasi melemak, nekrosis, proliferasi dan juga foam cell...
    bagaimana proses nya sehignga bisa terjadi pada organ tubuh...
    terima kassih..kalao ada artikel yang terkait tentang mekanismenya, tolong di link ya mas..
    thanks...

Write a comment